Adapunbencana dengan tingkat bahaya rendah yaitu epidemi dan wabah penyakit, bencana yang memiliki kelas bahaya sedang yaitu cuaca ekstrim dan gelombang ekstrim dan abrasi.Sedangkan bencana yang memiliki tingkat bahaya tinggi adalah banjir bandang, gempabumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, kegagalan teknologi,
Dampakperilaku manusia yang tidak melaksanakan kewajiban terhadap lingkungan. Agar lingkungan kita dapat tercegah dari bencana banjir longsor. Sebagai upaya agar pada waktu hujan air tidak langsung mengalir ke berbagai selokan ataupun sungai yang dapat menimbulkan banjir, tetapi dapat meresap dan tersimpan dalam tanah, dapat ditempuh
WhNXM. – Tanah longsor adalah bencana alam yang sering terjadi di daerah lereng pegunungan. Tanah longsor terjadi karena berbagai sebab seperti gempa bumi, tanah yang tidak stabil, dan juga hutan gundul. Lalu, apakah dampak tanah longsor bagi lingkungan dan masyarakat?Berikut adalah dampak tanah longsor bagi lingkungan dan masyarakat Korban jiwa Hal paling mengerikan dari tanah longsor yaitu jatuhnya korban jiwa baik korban luka atau kematian. Tanah yang longsor secara tiba-tiba dapat menimpa siapa saja yang ada di jalurnya. Terutama jika longsor terjadi di daerah pemukiman warga. Dilansir dari World Health Organization, antara 1998 hingga 2017, tanah longsor memengaruhi sekitar 4,8 juta orang dan menyebabkan lebih dari 18 ribu kematian. Tidak hanya berdampak secara fisik, korban selamat dari tanah longsor kerap kali mengalami trauma psikis. Baca juga Penyebab Tanah Longsor Rusaknya infrastruktur dan terputusnya jalur transportasi Tanah longsor dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur yang ada disekitarnya. Robert L. Schuster dan Lynn M. Highland dalam Socioeconomic and Environmental Impacts of Landside in the Western Hemisphere 2001 menyebutkan tanah longsorng menyebabkan kerusakan konstruksi bangunan, jalur transportasi, bendungan, waduk, kanal, dan juga sistem komunikasi. Longsor dalam skala besar merusak bangunan, gedung, jalan, menara telekomunikasi, dan berbagai infrastruktur lainnya. Hal tersebut kerap kali menutup jalan dan memutus sinyal komunikasi, menyebabkan daerah yang terkenal longsor sulit tempat tinggal Tanah longsor merusak rumah, membuat masyarakat kehilangan tempat tinggal. Hal tersebut jelas menimbulkan kerugian yang sangat besat. Harta benda masyarakat ikut terbawa longsor, dan hanya sedikit yang bisa diselamatkan. Kehilangan tempat tinggal juga menyebabkan korban longsor tidak memiliki tempat perlindungan, makanan, pakaian, juga tempat sanitasi. Sehingga, harus segera diberi bantuan sebelum gangguan kesehatan lainnya muncul. Baca juga Penyebab Tanah Longsor dan Cara Menghadapinya Kerugian dan terhambatnya perekonomian Rusaknya rumah, infrastruktur, dan lahan menyebabkan kerugian yang besar dan menghambat perekonomian. Akibat tanah longsor, korban tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi. Akses jalan yang tertutup juga menyebabkan terhambatnya perekonomian masyarakat sekitar daerah longsor. Rusaknya lahan pertanian Disadur dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, tanah longsor berdampak buruk pada mata pencarian petani karena dapat menghalangi akses tanah selama bertahun-tahun dan menghancurkan benih, dan menghilangkan tanaman serta hewan ternak. Tanah longsor dapat merusak lahan pertanian dalam waktu singkat, mematikan vegetasi yang ditanam, membuat tanah tidak bisa ditanami sementara waktu, dan menghasilkan kerugian yang besar bagi para petani. Baca juga Penyebab Hutan Gundul Pencemaran sumber air Tanah longsor dapat mencemari sumber air di sekitarnya seperti mata air dan sungai. Longsor dapat membawa sedimen yang menurunkan kualitas air. Namun, yang lebih berbahaya jika longsor membawa logam ataupun cairan kimia di dalamnya. Sedimen tanah dan batuan akan mengendap di sungai dan membuatnya keruh. Namun, bahan kimia juga logam berat dapat merusak kualitas sungai, mencemari sepanjang aliran sungai, dan memberikan gangguan kesehatan hingga kematian pada makhluk hidup di sekitarnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Longsor ??? sering sekali kita melihat tanah longsor di berita-berita televisi dan media massa. salah satu akibat dari terjadinya longsor yaitu karena adanya penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Pada kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang pengertian tanah longsor, jenis-jenis longsor, dan penyebab terjadinya tanah longsor, berserta cara pencegahannya. Untuk itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Pengertian Tanah Longsor Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju Baca Juga Pengertian Erosi Serta Metode Konservasi Tanah Jenis-Jenis Tanah Longsor Ada enam jenis tanah longsor, yaitu longsor translasi, longsor rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Di indonesia jenis longsor yang paling sering terjadi adalah longsor translasi dan longsor rotasi. Sementara itu, jenis tanah longsor yang paling banyak memakan korban jiwa adalah aliran bahan rombakan. Longsor Translasi Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Longsor Rotasi Longsoran ini muncul akibat bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Pergerakan Blok Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis ini disebut juga longsor translasi blok batu. Runtuhan Batu Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak kebawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya, longsor ini terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai. Rayapan Tanah Longsor ini bergerak lambat serta serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenal. Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring kebawah. Aliran Bahan Rombakan Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatan bergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air dan jenis materialnya. Baca Juga Pengertian Tanah Beserta Proses Dan Fungsinya Gejala-Gejala Bencana Alama Gejala-gejala umum yang biasanya timbul sebelum terjadinya bencana tanah longsor adalah Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor Berikut ini beberapa faktor yang bisa mempengaruhi tanah longsor, yakni sebagai berikut Hujan Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah. Lereng terjal Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar. Tanah yang kurang padat dan tebal Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas. Baca Juga Kerusakan Tanah – Pengertian, Penyebab, Perubahan, Ciri, Mengatasi Batuan yang kurang kuat Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal. Jenis tata lahan Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama. Getaran Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak. Susut muka air danau atau bendungan Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan. Adanya beban tambahan Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah. Pengikisan/erosi Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal. Adanya material timbunan pada tebing Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah. Bekas longsoran lama Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda. Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur. Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai. Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah. Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama. Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil. Longsoran lama ini cukup luas. Adanya bidang diskontinuitas bidang tidak sinambung Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri Bidang perlapisan batuan Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat. Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air kedap air. Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat. Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor. Penggundulan hutan Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang. Daerah pembuangan sampah Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal. Baca Juga Pelapukan adalah Dampak Tanah Longsor Dampak terhadap masyarakat yang terjadi akibat bencana tanah longsor, yaitu sebagai berikut Pan American Health Organization, 2006 Peningkatan Morbiditas Tingginya angka kesakitan dalam keadaan terjadinya bencana dibagi dalam 2 katagori, yaitu Kesakitan primer, adalah kesakitan yang terjadi sebagai akibat langsung dari kejadian bencana tersebut, kesakitan ini dapat disebabkan karena trauma fisik, termis, kimiawi, psikis dan sebagainya. Kesakitan sekunder, kesakitan sekunder terjadi sebagai akibat sampingan usaha penyelamatan terhadap korban bencana, yang dapat disebabkan karena sanitasi lingkungan yang buruk, kekurangan makanan dan sebagainya. Tingginya Angka Kematian Kematian akibat terjadinya bencana alam dibagi dalam dua kategori, yaitu Kematian primer, adalah kematian langsung akibat terjadi bencana, misalnya tertimbun tanah longsor. Kematian Sekunder, adalah kematian yang tidak langsung disebabkan oleh bencana, melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor penyelamatan terhadap penderita cedera berat, seperti. kurangnya persediaan darah, obat-obatan, tenaga medis dan para medis yang dapat bertindak cepat untuk mengurangi kematian tersebut. Masalah Kesehatan Lingkungan Mencakup masalah-masalah yang berkaitan erat dengan sanitasi lingkungan, tempat penampungan yang tidak memenuhi syarat, seperti penyediaan air bersih, tempat pembuangan tinja dan air bekas, tempat pembuangan sampah, tenda penampungan dan kelengkapannya, kepadatan dari tempat penampungan, dan sebagainya. Suplai Bahan Makanan dan Obat-Obatan Apabila kekurangan suplai bahan makanan dan obat-obatan untuk membantu korban bencana, maka kemungkinannya akan menimbulkan berbagai masalah, diantaranya Kekurangan gizi dari berbagai lapisan umur Penyakit infeksi dan wabah, diantaranya infeksi pencernaan GED, infeksi pernapasan akut seperti influensa, penyakit kulit. Cara Pencegahan Tanah Longsor Upaya pencegahan yang dilakukan untuk bencana tanah longsor Iwan Setiawan, 2008. Pencegahan Tingkat Pertama Melarang pembangunan rumah pada lokasi yang rawan longsor, terutama pada lereng dan kaki bukit Memperkuat kestabilan tanah dengan pohon-pohon yang akarnya dapat mengikat tanah secara kuat Tidak menebang atau merusak hutan Melakukan penanaman pada daerah-daerah yang gundul Pembangunan tembok-tembok penahan untuk memperkuat lereng pada lokasi rawan longsor Memberikan penyuluhan pada masyarakat yang tinggal di wilayah longsor tentang cara menghindari bencana longsor. Pencegahan Tingkat Kedua Yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Secara operasional, pada tahap ini diarahkan pada kegiatan Penanganan korban bencana termasuk mengubur koban meninggal dan menangani korban yang luka-luka. Penanganan pengungsian Pemberian bantuan darurat Pelayanan kesehatan, sanitasi, dan air bersih Penyiapan penampungan sementara Pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum sementara serta memperbaiki sarana dan prasarana dasar agar mampu memberikan pelayanan yang memadai untuk para korban. Baca Juga Pengertian Erosi, Jenis dan Dampak Pencegahan Tingkat Ketiga Rehabilitasi Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan. Rekonstruksi Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%. Ada beberapa tindakan, perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk tempat-tempat hunian antara lain Perbaikan drainase tanah menambah materi-materi yang bisa menyerap Modifikasi lereng pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan Vegetasi kembali lereng-lereng dan beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan hunian. Tahap Pengungsian Tahap pengungsian yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana tanah longsor adalah Yayasan IDEP, 2004. Peringatan Bahaya Peringatan bahaya merupakan hal pertama yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang mengetahui terjadinya bencana. Peringatan ini bisa menggunakan alat atau model komunikasi yang sudah biasa dikenal oleh masyarakat setempat. Alat komunikasi seperti kentongan, bedug dan lainnya merupakan alat yang sangat membantu. Informasi yang Perlu Disampaikan Pada Masyarakat Tentang bencana jenis bencana Besarnya bencana Kapan kemungkinan terjadi Transportasi Menyediakan transportasi yang ada dan pendukungnya seperti supir, bahan bakar. Urutan pengungsian adalah anak-anak, orang tua, korban terluka, orang cacat, wanita dan pria. Saat Dilokasi Pengungsian Yang perlu dipertimbangkan adalah Perawatan dan pertolongan bagi yang terluka Mendirikan tempat perlindungan dan dapur umum Membentuk pos-pos bantuan kemanusiaan Mencatat semua data korban, yang selamat, terluka dan meninggal Mengatur bantuan yang diterima Menghubungi pihak-pihak bantuan dari luar Prinsip Penanggulangan Bencana Tanah Longsor Penanggulangan bencana alam bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bencana alam dan dampak yang ditimbulkannya. Karena itu, dalam penanggulangan harus memperhatikan prinsip-prinsip penanggulangan bencana alamIwan Setiawan, 2008 Dalam Undang-Undang Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, disebutkan sejumlah prinsip penanggulangan, yaitu Baca Juga Reboisasi Pengertian, Fungsi, 20 Manfaat Reboisasi dan Penghijauan Cepat dan Tepat Yang dimaksudkan dengan “prinsip cepat dan tepat” adalah bahwa dalam penanggulangan benacana harus dilaksanakan secara cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan. Keterlambatan dalam penanggulangan akan bnerdampak pada tingginya kerugian material maupun korban jiwa. Prioritas Yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah bahwa apabila terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan diutamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia. Koordinasi dan Keterpaduan Yang dimaksud dengan “prinsip koordinasi” adalah bahwa penaggulangan bencana didasarkan pada koordinasi yang baik dan saling mendukung. Yang dimaksud dengan “prinsip keterpaduan” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan oleh berbagai sektor secara terpadu yang didasarkan pada kerja sama yang baik dan saling mendukung. Berdaya Guna da Berhasil Guna Yang dimaksud dengan “prinsip berdaya guna” adalah bahwa dalam mengatasi kesulitan masyarakat dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebiahn. Yang dimaksud dengan “prinsip berhasil guna” adalah bahwa kegiatan penanggulangan bencana harus berhasil guna, khususnya dalam mengatasi kesulitan masyarakat denga tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan. Transparansi dan Akuntabilitas Yang dimaksud dengan “prinsip transparansi” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Yang dimaksud dengan “prinsip akuntabilitas” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan secar terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum. Kemitraan Penanggulangan bancana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Keemitraan dalam penanggulangan bencana dilakukan antara pemerintah dengan masyarakat secra luas, termasuk lembaga swadaya masyarakat LSM maupun dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya. Bahkan, kemitraan juga dilakukan dengan organisasi atau lembaga di luar negeri termasuk dengan pemerintahnya. Pemberdayaan Pemberdayaan berarti upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui, memahami, dan melakukan langkah-langkah antisipasi, penyelamatan, dan pemulihan bencana. Negara memiliki kewajiban untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengurangi dampak dari bencana. Nondiskriminatif Yang dimaksud dengan “prinsip nondiskriminatif” adalah bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apapun. Nonproletisi Yang dimaksud dengan “prinsip nonproletisi” adalah bahwa dilarang menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat bencana, terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Longsor adalah kejadian pergerakan tanah, batuan, atau material lainnya dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau secara berangsur-angsur, yang umumnya terjadi pada daerah terjal dan tidak stabil. Penyebab utama tanah longsor adalah gravitasi, tetapi besarnya volume dipengaruhi oleh berbagai faktor alam dan manusia. Faktor alam meliputi 1 kondisi geologi, yaitu batuan lapuk, kemiringan tanah, unsur atau jenis lapisan tanah, gempa bumi, gunung berapi, dan lain-lain; 2 kondisi iklim, yaitu curah hujan yang tinggi; 3 kondisi topografi, yaitu kemiringan permukaan tanah seperti lembah, lereng, dan bukit; 4 kondisi tata air, yaitu akumulasi volume atau massa air, pelarutan dan tekanan hidrostatika, dan lain-lain. Faktor manusia antara lain berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi terjadinya tanah longsor. Misalnya pemotongan tebing pada penambangan di lereng yang terjal, kegagalan struktur dinding penahan tanah, penggundulan hutan, budidaya kolam ikan di atas lereng, sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman, pengembangan wilayah yang melanggar aturan tata ruang, sistem drainase yang buruk, dan lain-lain. Mari kita mengetahui lebih dalam mengenai bencana longsor yang sering menimpa Indonesia dengan berbagai informasi dari Palang Merah Indonesia PMI. Akibat bencana longsor Material yang dibawa tanah longsor bisa berupa tanah, bebatuan, lumpur, sampah, dan lain-lain. Kecepatannya beragam, ada yang perlahan, ada juga yang mencapai puluhan kilometer per jam. Maka dari itu, dampak longsor juga dapat merugikan secara kemanusiaan dan ekonomi. Longsor dan material yang dibawanya bisa membuat kita kehilangan harta, tempat tinggal, dan menelan korban jiwa. Pada 1 Januari 2006, tanah longsor menimpa enam kecamatan di kabupaten Jember, Jawa Timur. Akibat longsor tersebut tercatat 90 orang meninggal dunia, 28 orang luka-luka dan orang terpaksa mengungsi karena 75 rumah hancur, 35 rumah rusak berat, dan 285 rumah rusak ringan. Apa yang harus kita lakukan saat longsor terjadi?
Apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi bencana tanah longsor? Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi tanah longsor. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di kawasan lereng. Apa saja yang perlu kita lakukan untuk mencegah tanah longsor brainly? menanam pohonreboisasi membuat terasering. melakukan upaya preventif. melakukan penyuluhan terhadap masyarakat sekitar. Apa saja dampak dari tanah longsor? Tanah longsor dapat mencemari sumber air di sekitarnya seperti mata air dan sungai. Bencana tanah longsor ini dapat menurunkan kadar kualitas air bersih,karena biasanya bencana tanah longsor bisa membawa kandungan logam maupun zat kimia. Apakah upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi bencana alam? Menjaga lingukungan sekitar. Hindari membuat rumah di pinggiran sungai. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi. Buanglah sampah pada tempatnya. Rajin Membersihkan Saluran Air. Membangun Pemecah Gelombang. Hutan Mangrove/Bakau. Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir dan tanah longsor? Mengoptimalkan fungsi sungai dan selokan untuk menampung dan mengalirkan air. Melakukan reboisasi atau penanaman kembali. Memperbanyak atau mengembalikan ketersediaan tanah resapan. Tidak membangun rumah dan bangunan lainnya di bantaran sungai. Hindari penebangan liar. Faktor apa sajakah yang dapat menimbulkan tanah longsor dan bagaimana cara pencegahannya? Curah hujan tinggi. Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab tanah longsor. Erosi tanah. Erosi tanah merupakan salah satu penyebab tanah longsor yang paling sering terjadi. Lereng yang terjal. Pertambangan. Beban berlebihan pada suatu area. Apa saja bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana? JANGAN PANIK. SELAMATKAN DIRI KITA, BARU MEMBANTU YANG LAIN. KESELAMATAN DIRI ADALAH YANG PALING UTAMA. PEKA DAN AMATI LINGKUNGAN SEKITAR SERTA PASTIKAN JALUR KELUAR TERDEKAT. Apakah dampak yang ditimbulkan oleh tanah longsor brainly? Mengakibatkan rumah-rumah masyarakat yang tinggal di area tanah longsor kehilangan tempat tinggal. Mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Memutus jalur transportasi ketika tanah longsor menimbun jalanan utama. Mengakibatkan perekonomian tersendat di daerah yang terjadi tanah longsor. Apa dampak positif dari longsor? Dampak Positif dari Tanah Longsor Meningkatkan rasa peduli terhadap korban bencana dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Meningkatkan kesadaran diri supaya tidak melakukan penebangan hutan, memperluas lahan ataupun pemanfaatan hutan yang merugikan. Mengapa terjadi bencana tanah longsor Apa saja akibatnya? Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam. Bagaimana cara mengatasi bencana alam brainly? melakukan reboisasi. tdk membuang sampah sembarangan. membersihkan gorong2/got. sering mengadakan kerja bakti. mendenda para perusak lingkungan. Bagaimana cara penanganan bencana alam dan non alam? Menjaga lingukungan sekitar. Hindari membuat rumah di pinggiran sungai. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi. Buanglah sampah pada tempatnya. Rajin Membersihkan Saluran Air. Membangun Pemecah Gelombang. Hutan Mangrove/Bakau. Apa yang dimaksud dengan kegiatan pencegahan bencana alam? Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana. Bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi bencana banjir? Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya banjir brainly? References Pertanyaan Lainnya1Setelah Praktik Tanam Paksa Dihapuskan Hal Yang Terjadi Adalah?2Pencernaan Protein Terjadi Pada Organ?3Lion Habitat Food Activity Characteristics?4Langkah Langkah Menyusun Teks Iklan Slogan Dan Poster?5Jarak Interval Nada G Ke Nada F Adalah?6Bedakan Sistem Pembayaran Batch System Dan Wholesale Payment?7Dengan Apa Makanan Tradisional Disajikan Atau Dikemas?8Lagu Rayuan Pulau Kelapa Dinyanyikan Dengan Tempo?9Contoh Penyimpangan Sosial Yang Dilakukan Oleh Kelompok Adalah?10Jelaskan Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Menggiring Bola?
jelaskan dampak bencana tanah longsor dan upaya penanggulangannya